Rabu

SEJARAH LAGU BATAK A SING SING SO YANG JUGA POPULER DI HONGKONG ~

Siapakah orang Batak yang tidak pernah mendengar lagu A Sing Sing so. Kalau pun ada, mungkin mereka generasi yang baru lahir, atau mereka yang “buta” sama sekali tentang lagu Batak populer. A Sing Sing So (ASS), adalah sebuah lagu rakyat yang selama puluhan tahun hingga kini, tetap dikumandangkan diantara ribuan lagu Batak, dari yang klasik sampai yang paling pop.

Irama lagunya yang mendayu-dayu tapi dan diciptakan dengan notasi sederhana, membuat lagu ini cepat memasyarakat, bukan hanya dilingkungan parmitu, remaja tapi juga anak-anak. “A Sing sing S…A Sing Sing So…Ueeee, Lugahon au parau…ullushon au alogo… tu hutani datulangi…”. Berikut videonya yang dibawakan oleh Trio Ambisi.
Demikian antara lain cuplikan lagu tersebut. Gordon Tobing, pemusik dan penyanyi Batak legendaris, adalah tokoh musisi yang berperan besar mempopulerkan lagu A Sing Sing So dan ratusan lagu rakyat Batak lainnya. Bukan hanya di Indonesia tapi juga di Seantoro mancanegara. Kepiawaian menyanyikan lagu rakyat mengantarkannya mengelilingi dunia. Puluhan negara di lima benua telah disinggahinya. Belasan kepala negara telah mengucapkan “Selamat” menjabat tangannya. Dimanapun Gordon menyanyi selalu meninggalkan kesan mendalam, membuat gadis-gadis cantik di Meksiko dan Amerika “Tergila-gila” padanya.

Siapakah Gordon Tobing? Sebuah catatan menyebutkan, Gordon adalah anak kelahiran Medan tanggal 25 Agustus 1925. Ayahnya Romulus Lumbantobing juga dikenal pemusik/komposer terkenal pada jamannya, dan pencipta lagu Arga Do Bona Ni Pinasa (Lihat Liputan Bona Pasogit edisi 13/Juli 200, tulisan tetang S.Dis Sitompul). Romulus Tobing marpariban dengan komponis S.Dis Sitompul dari istrinya boru Hutabarat. Bakat musik yang mengalir dalam diri Romulus ternyata diwarisi Gordon yang sejak kecil telah digembleng bermain musik dan olah vokal oleh ayahnya. Gordon tidak pernah memperoleh pelajaran musik secara formal, tetapi merupakan bakat alam. Tahun 1950, Gordon berangkat ke Jakarta.

Disana ia sempat berpindah-pindah pekerjaan, bahkan pernah bekerja sebagai karyawan perusahaan Film Negara. Tapi di sana ia merasa tidak cocok, karena bakat musiknya tak tersalurkan. Kemudian ia pindah ke RRI (Radio Republik Indonesia). Disinilah ia jumpa dengan seniman- seniman musik terkenal seperti Iskandar dan Sudharnoto. Bakat musiknya mulai berkembang.

Saat itu Gordon membentuk Kelompok Padua Suara, antara lain kelompok VG “Sinondang”. Setelah VG “Sinondang” bubar, Gordon membentuk kelompok yang dinamakan VG “Impola” (dalam bahasa Batak artinya : inti yang terbaik dari yang terbaik). Vokal grup Impola inilah yang membuat Gordon sangat terkenal sejak tahun 1960 an. Gordon bersama istrinya Theresia Hutabarat menjelajah banyak negara. Bahkan beberapa MC (Master of Ceremony) terkenal seperti Koes Hendratmo dan Hakim Tobing sempat ikut bergabung dalam kelompok itu.

Totalitas Gordon di dunia musik rakyat memang pantas dikagumi. Ia tidak pernah berniat untuk pindah jalur, seperti pemusik lain yang pindah jalur ke blantika musik pop. Gordon juga tidak pernah terpengaruh untuk meninggalkan dunianya, meskipun banyak alternatif pekerjaan lain yang bisa dimasukinya.


Sebagai penyanyi lagu rakyat (folk song), salah satu lagu yang sangat disenangi Gordon dan selalu dinyanyikannya diluar negeri adalah lagu A Sing Sing So, ciptaan Boni Siahaan. Lagu itu di tahun 60 an menjadi lagu Batak terkenal di Amerika. Bahkan karena warna suaranya yang bagus dan sanggup melengking tinggi pindah oktaf, Gordon pernah dijuluki Maria Lanza Indonesia (Maria Lanza adalah penyanyi Italia bersuara
VIDEO MUSIC © 2008. Design by :vio Templates S