Kapanlagi.com - Satu Nusa Satu Bangsa menjadi lagu pertama yang dibawakan Iwan Fals di atas panggung utama Pekan Raya Jakarta pada senin (18/06), tepat pada pukul 21.00 WIB, di area terbuka JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Lagu yang sepertinya diharapkan dapat meredakan aksi pembakaran dan perusakan tenda di depan pintu masuk PRJ, oleh puluhan orang yang berusaha menerobos masuk tanpa membeli tiket.
Insiden Pembakaran di PRJ ©Bambang E Ros
Kesigapan aparat pengamanan dalam mengantisipasi kerusuhan kecil ini patut mendapat acungan jempol, sehingga kejadian perusakan dan pembakaran tidak meluas dan tidak berlangsung lama. Secara keseluruhan, insiden tersebut tidak mengganggu aktivitas pengunjung lainnya yang terus berdatangan ke hajatan tahunan JIEXPO dalam rangka menyambut hari jadi kota Jakarta.
“Apapun partainya, alangkah indahnya jika kita menjaga persatuan dan kesatuan,” ujar Iwan Fals di depan ribuan orang, yang sebagian besar merupakan warga OI (Orang Indonesia), sebutan fans fanatik dari Iwan Fals, yang berbaur dengan penonton lainnya dari ribuan pengunjung yang datang memadati dan mengunjungi berbagai stand yang tersedia di Pekan Raya Jakarta, yang telah berlangsung dari tanggal 14 Juni hingga 15 Juli 2012 mendatang.
Lepas lagu Seperti Matahari, Pohon Untuk Kehidupan, Galang Rambu Anarki, Coretan di Dinding dan Badut dibawakan, Iwan Fals mempersilahkan Totok Tewel, gitaris kawakan yang mengiringinya untuk membawakan dan menyanyikan lagu Pak Tua, yang pernah menjadi hits dari grup Elpamas.
Guna menurunkan tensi dan meredakan ketegangan di area penonton, lagu balada macam Ibu, Nyanyian Jiwa, Yang Terlupakan, dan satu lagu manis Ijinkan Aku Menyanyangimu dari Rika Roeslan disajikan Iwan Fals yang diikuti koor masal dari penonton yang berada di sekitar panggung.
Hingga akhirnya setelah lagu Pesawat Tempurku dan Bongkar dibawakan. Lagu Satu Nusa Satu Bangsa kembali berkumandang menjadi lagu penutup dari enam belas lagu yang dibawakan Iwan Fals selama satu setengah jam pertunjukan di hari kelima panggung utama Pekan Raya Jakarta. (kpl/bbm/sjw)
